Saturday, May 2, 2009

PMA Minus 4,1%, PMDN Melesat 122,1% Selama April

Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) pada bulan April 2009 mengalami pertumbuhan yang negatif sebesar minus 4,1%. Realisasi PMA pada April 2009 turun menjadi Rp 12,6 triliun (US$ 1,4 miliar) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 13,14 triliun (US$ 1,46 miliar).

Demikian ditulis dalam laporan BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) yang diterima detikFinance, Sabtu (2/5/2009).

Namun untuk PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) pada April 2009 berhasil meningkat sebesar 122,1%. Dari Rp 680 miliar (US$ 80 juta) di April 2008 menjadi Rp 1,51 triliun (US$ 170 juta) di April 2009.

Jadi secara keseluruhan realisasi investasi Indonesia pada April 2009 mencapai Rp 14,11 triliun (US$ 1,57 miliar) atau meningkat 2,1% dibandingkan realisasi investasi pada April 2008 yang sebesar Rp 13,82 triliun (US$ 1,54 miliar).

Untuk realisasi PMDN, BKPM mencatat sektor yang paling besar nilai investasinya sepanjang April 2009 adalah sektor industri tekstil sebesar Rp 446,4 miliar dengan 2 proyek, kemudian diikuti industri makanan senilai Rp 312,3 miliar
dengan 3 proyek, dan industri logam, mesin, dan elektronika sebesar Rp 180,6 miliar dengan 3 proyek.

Sementara untuk PMA, sektor yang paling besar realisasi investasinya sepanjang April 2009 adalah sektor pengangkutan, gudang, dan komunikasi sebesar US$1,121 miliar sebanyak 8 proyek, kemudian sektor listrik, gas dan air sebesar US$60,4 juta sebanyak 1 proyek, dan industri makanan sebesar US$ 45,7 juta sebanyak 3 proyek.

Realisasi investasi sepanjang April 2009 berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 25.752 orang, realisasi PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) menyerap 12,235 orang tenaga kerja, dan PMA (Penanaman Modal Asing) menyerap 13.517 orang tenaga kerja.

Sepanjang bulan April 2009, realisasi PMDN terbesar terjadi di Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 615,1 miliar sebanyak 5 proyek, kemudian Jawa Barat senilai Rp 215 miliar sebanyak 5 proyek, dan Sumatera Utara senilai Rp 146,6 miliar sebanyak 3 proyek.

Sementara itu untuk realisasi PMA terbesar terjadi di DKI Jakarta sebesar US$ 1,123 miliar sebanyak 25 proyek, kemudian Jawa Barat US$ 122,8 juta sebanyak 19 proyek, dan Sulawesi Selatan sebesar US$ 60, 4 juta sebanyak 1 proyek.

Realisasi PMA sepanjang April 2009 paling besar dilakukan oleh investor yang berasal dari Belanda senilai US$ 1,093 miliar sebanyak 3 proyek, lalu Australia sebesar US$ 61,5 juta sebanyak 2 proyek, dan Singapura sebesar US$ 44,5 juta sebanyak 16 proyek.


Rekomendasikan 4 Langkah

BKPM merekomendasikan empat langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan investasi di sektor pertambangan dan migas.

"Menurut studi BKPM, paling tidak ada 4 hal yang harus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan investasi di sektor kilang, smelter, dan refinery. Khususnya di industri hulu," ujar Ketua BKPM M. Luthfi ketika ditemui di Hotel Ayodya, Nusa Dua, Bali, Sabtu (2/5/2009).

Empat hal tersebut adalah pertama penangguhan PPh (Pajak Penghasilan) atau tax holiday. Kedua adalah offtake aggreement atau penjaminan pembelian hasil industri dari pemerintah, kemudian ketiga penjaminan pemerintah atas proyek, dan keempat adalah bantuan permodalan.

"Hal ini tidak harus dilakukan semuanya, tapi bisa perpaduan saja," ujar Luthfi.

Untuk tax holiday ini, BKPM akan melakukan koordinasi dengan pemerintah dalam membicarakan hal ini. "Kita akan rapat dengan Dirjen Pajak dan Menteri Perindustrian untuk membicarakan hal ini," pungkasnya.

Sumber: DetikFinance 2/5/2009

0 comments:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Architecture. Powered by Blogger