Tuesday, May 12, 2009

Pemerintah Terus Pantau Gerakan Harga Minyak

Pemerintah terus mewaspadai pergerakan harga minyak dunia yang dikhawatirkan akan mempengaruhi penerimaan negara termasuk membengkaknya subsidi tahun anggaran 2009.

Hal tersebut disampaikan plt Menko Perekonomian yang juga Menteri Keuangan Sri Mulyani saat di temui di kantornya, Senin (11/5/2009).

"Seperti kita sebutkan Januari, Februari, Maret harga minyak sangat rendah, di bawah US$ 40 sekarang sudah meningkat diatas US$ 50 per barel," jelas Sri Mulyani.

Ia menjelaskan, untuk tahun 2009 estimasi revisi yang dilakukan pemerintah dan DPR adalah dengan dasar harga minyak US$ 50 per barel dan Rp 11.000 per barel.

Sementara harga minyak mentah dunia kini kembali naik, sehingga harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) yang menjadi patokan asumsi APBN pun ikut naik.

Ia mengatakan jika perubahan harga minyak yang terjadi saat ini terus berlanjut maka pemerintah akan mengantisipasinya dengan mempertimbangkan perubahan-perubahan asumsi yang baru.

"Tinggal kita lihat nanti kombinasinya sampai Juni, untuk semester satu karena harga minyak bergerak dibawah dan diatas harga asumsi dua-duanya bisa canceling. Jadi darifaktor kurs berpengaruh," ujarnya.

Ia juga menegaskan asumsi APBN tidak bisa diubah setiap hari, bahkan revisi perbulan juga tidak memungkinkan, estimasi APBN dilakukan dengan hitungan tahun.

"Sekarang kan APBN tidak bisa kita ubah secara harian. Jadi memanage-nya harus berdasar estimasi selama satu tahun," jelas Sri Mulyani.

Sumber: www.detikfinance.com 11/5/2009

0 comments:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Architecture. Powered by Blogger