Sunday, May 17, 2009

BI: Target Pertumbuhan Kredit 15% Sulit Tercapai

Bank Indonesia (BI) pesimistis Rencana Bisnis Perbankan (RBB) yang memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun 2009 sebesar 15 persen dapat tercapai. Kredit hingga kuartal I-2009 saja pertumbuhannya masih negatif.

"Pada kuartal satu kita melihat pertumbuhan kredit minus, maka untuk mencapai pertumbuhan kredit sesuai RBB yang sebesar 15 persen sangat sulit untuk dicapai," ujar Deputi Gubernur BI, Budi Rochadi disela penutupan Kongres XVII Perbanas di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jumat (15/5/2009) malam.

Budi mengatakan, jika melihat perkembangan pertumbuhan kredit tiga bulan pertama maka BI pesimis bahwa RBB tidak akan tercapai.

"Faktornya, karena kegiatan perekonomian yang sulit dan ekspor yang mengalami penurunan," tuturnya.

Untuk itu, lanjut Budi, BI mengimbau bank-bank untuk mencari kegiatan ekonomi yang bisa dibiayai. Kalaupun bidang ekspor yang sedang lesu tidak bisa didorong, maka bank harus mencarinya dari perekonomian domestik.

"Jika kita tidak bisa mendorong ekspor, maka kita harus mengusahakan dengan mendongkrak kegiatan ekonomi domestik, karena jika melihat analisa perekonomian, pertumbuhan ekonomi harus didorong dari dalam jika memang dari luar (ekspor) turun," papar Budi.

Budi menegaskan jika dilihat secara performance-nya saja, maka BI merevisi proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2009 menjadi 10 persen dengan pertumbuhan ekonomi minimal 3 persen.

"Namun kita tetap berharap, pertumbuhan kredit 15 persen sesuai RBB bisa tercapai dengan dukungan dari Perbanas," pungkasnya.

Berdasarkan Tinjauan Kebijakan Moneter Mei yang dirilis BI, pada Maret 2009, pertumbuhan kredit secara agregat (termasuk channeling) tumbuh sebesar 24,3% (yoy) melambat dibandingkan dengan bulan Februari yang tumbuh sebesar 27,6% (yoy).

Sejak Januari hingga April 2009, kredit diprakirakan masih mencatat pertumbuhan yang negatif. Menurunnya pertumbuhan kredit tersebut diindikasi terkait lambatnya respons perbankan terhadap penurunan BI Rate bersamaan dengan permintaan kredit masyarakat yang menurun sebagai cerminan dari aktivitas perekonomian domestik yang belum bergairah.

Sumber: www.detikfinance.com 16/05/2009

0 comments:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Architecture. Powered by Blogger