Tuesday, April 21, 2009

Proteksionisme Negara Maju Perburuk Krisis Global

Proteksionisme yang dilakukan negara-negara maju dinilai telah memperburuk perekonomian global. Proteksionisme bahkan tak hanya di bidang perdagangan, namun juga kepada arus modal.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri Industri (Kadin) bidang investasi dan perhubungan Chris Kanter dalam Energy And Mineral Resources Bussiness Gathering and Gala Dinner With Minister of Energy and Mineral Resource, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (20/4/2009).

"Krisis kali ini lebih buruk karena adanya proteksionis yang dilakukan negara besar. Proteksionis ini tidak hanya terhadap perdagangan tapi juga terhadap arus modal," ujar Chris.

Ia menambahkan, selain ancaman proteksionisme, perekonomian Indonesia juga menghadapi masalah yang serius terutama terkait besarnya utang yang jatuh tempo. Sementara dari sisi swasta pun juga harus menghadapi peningkatan beban.

"Meskipun risiko default kecil, namun utang pemerintah yang jatuh tempo sekitar Rp 111 Triliun dimana 47 persennya dalam valas. Utang swasta yang jatuh tempo sekitar US$ 22 milyar," ungkap Chris.

Di tengah berbagai tantangan perekonomian, sektor energi sangat diharapkan untuk menggerakkan kembali perekonomian Indonesia. Pada tahun 2008, kontribusi sektor energi sekitar 36 persen terhadap penerimaan negara.

"Kadin akan bahu membahu dengan ESDM untuk mengembangkan usaha di energi sehingga banyak proyek di sektor energi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional," ungkapnya.

Chris berharap setelah pemilu kebijakan dan pembangunan di sektor ESDM harus terus dilanjutkan. Pada tahun 2010, diprediksikan lonjakan pembangunan dan investasi di sektor ini akan mencapai puncaknya.

"Untuk itu, Kadin berharap kebijakan disektor ESDM dapat ditetapkan dan diimplementasikan misalnya gas sebagai bahan bakar utama pengganti BBM, BBN sebagai energi alternatif, dan kepastian dari harga listrik panas bumi," paparnya.

Sumber: www.detikfinance.com 20/04/2009

0 comments:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Architecture. Powered by Blogger