Monday, June 1, 2009

Commercial Banking Kontribusi Terbesar Laba Mandiri

Commercial Banking PT Bank Mandiri Tbk menjadi kontributor terbesar dalam perolehan laba operasional di triwulan pertama 2009 dengan menyumbang Rp 1,007 triliun atau 45,6 persen dari total laba perseroan sebelum pajak.

Angka tersebut tumbuh 62,68 persen dari perolehan laba di tahun sebelumnya pada periode yang sama yaitu sebesar Rp 619 miliar.

"Kami bersyukur bahwa di tengah kondisi perekonomian yang belum membaik, dengan positioning dan strategi yang tepat, serta dukungan dari seluruh stakeholder, Commercial Banking Bank Mandiri masih dapat meningkatkan kinerjanya dengan baik," kata Direktur Commercial Banking Bank Mandiri Zulkifli Zaini dalam siaran pers yang diterima detikFinance, Jakarta, Minggu (31/5/2009).

Commercial Banking Bank Mandiri adalah unit bisnis yang mengelola dana dan kredit nasabah untuk segmen Commercial dengan limit kredit dari Rp 5 miliar sampai 500 Miliar dan Small Business dengan limit kredit Rp 100 juta sampai dengan Rp 5 miliar.

Menurutnya, kinerja segmen Commercial sangat didukung oleh kondisi struktur dana murah yang kuat, dengan ratio dana murah sebesar 63,21 persen. Total dana masyarakat Commercial di triwulan pertama 2009 tumbuh 17.7 persen YoY, dimana dana murahnya tumbuh sebesar 10.8 persen dari sebesar Rp 18,77 triliun di triwulan pertama tahun 2008 menjadi Rp 20,79 triliun di tahun 2009.

Ia mengatakan, untuk mencapai kinerja yang terus meningkat di tahun 2009, ada beberapa strategi yang akan dilakukan antara lain meningkatkan margin asset terutama pada kredit segmen Small Commercial dan Medium Commercial (limit dibawah Rp 100 Milyar).

Juga meningkatkan portfolio sustainability melalui pemanfaatan produk KMK fixed, memberikan pembiayaan kepada sub kontraktor perusahaan besar (korporasi), khususnya di sektor infrastruktur, pengangkutan, perkebunan, dan telekomunikasi.

"Kita juga menetapkan target strategic partner aliansi dari 10 nasabah corporate dan 17 nasabah commercial yang memberikan dampak bisnis signifikan, pengembangan product bundling dengan memanfaatkan product push dan existing product range," jelasnya.

Sampai dengan saat ini pertumbuhan volume bisnis Commercial terbesar masih di wilayah Jabodetabek. Optimalisasi jaringan distribusi terus ditingkatkan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga beberapa daerah di luar Jakarta juga telah memberikan kontribusi pertumbuhan volume bisnis yang cukup baik.

Seperti Sumatera dengan volume kreditnya sebesar Rp 5,8 triliun dan dana sebesar Rp 5 triliun, Jawa dan Bali dengan volume kredit sebesar Rp 31,1 triliun dan dana sebesar Rp 23,9 triliun, Kalimantan dengan volume kredit sebesar Rp 2,9 triliun dan dana sebesar Rp 2,2 triliun, sementara itu untuk Indonesia Bagian Timur, volume kredit sebesar Rp 900 milisr dan dana sebesar Rp 1,8 triliun.

Sampai dengan Triwulan I tahun 2009, kredit Commercial tumbuh 21 persen (Year on Year) atau sebesar Rp 9,5 triliun, yaitu dari Rp 45,2 triliun menjadi Rp 54,7 triliun.

Dana Masyarakat meningkat 17 persen atau sebesar Rp 5 triliun, yaitu dari sebesar Rp 30,4 triliun menjadi Rp 35,4 triliun.

Fee based Income meningkat 25 persen atau sebesar Rp 25 miliar, yaitu dari sebesar Rp 102 miliar menjadi Rp 127 miliar. Gross NPL terkendali di bawah 3 persen.

Sumber: www.detikfinance.com 31/05/2009

0 comments:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com and Architecture. Powered by Blogger